Dari 400 mg/dL Hingga Berangsur Normal, Ini Rahasia Pak Agus Turunkan Gula Darah

Pak Agus – 53 Tahun (Pengidap Penyakit Diabetes)
11 November 2020

Pak Agus 4

Siapa sangka, sering makan nasi hangat ternyata menjadikan saya sebagai penderita diabetes. Dan seringkali tidur setelah makan juga membuat kadar gula saya melonjak.

Mungkin ini terdengar biasa, sampai perlahan saya merasakan kejanggalan dengan tubuh saya. Mulai dari lemas, pusing, hingga sering kencing.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Cerita tentang saya dan diabetes dimulai sekitar setahun yang lalu. Kebiasaan, seperti sering tidur setelah makan dan jarang berolahraga menjadi penyebabnya. Maklum saja, tinggal di desa membuat saya kurang paham dengan hal-hal tersebut.

Kebiasaan tersebut memang sering saya lakukan belakangan ini, hingga timbul lah gejala-gejala seperti lemas dan pegal. Tetapi hal tersebut tidak membuat saya lantas berpikir bahwa itu gejala diabetes. Jadi, makan nasi hangat kemudian tidur tetap saya lakukan.

Hari-hari berikutnya pun sama, setelah makan pagi aktivitas selanjutnya adalah tidur. Makan siang pun begitu, selalu diakhiri dengan tidur.

Sampai akhirnya, timbul gejala baru, seperti pusing dan sering kencing. Lagi-lagi, saya tidak menghiraukan hal tersebut. Mungkin karena gejalanya terlalu biasa, sehingga hal tersebut saya anggap sepele.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Namun belakangan, rasa kencing ini merajai tubuh saya. Misalnya saja, dari pagi sampai sore, saya bisa bolak-balik ke kamar mandi untuk kencing hingga 12 kali. Badan yang lemas dan pusing pun juga semakin tidak tertahankan lagi.

Hal inilah yang kemudian membuat saya memutuskan diri untuk memeriksakannya ke dokter. Dan benar saja, dokter bilang bahwa kadar gula saya tinggi di usia yang sudah mulai menua. Saya pun sempat tak percaya, bahkan seluruh keluarga saya pun tidak pernah ada yang menderita diabetes seperti ini.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Setelah dokter menunjukan hasilnya barulah saya percaya, kalau selama ini, saya menderita diabetes. Bahkan kadarnya terhitung tinggi, hingga lebih dari 400 mg/dL.

Sejak saat itu hari-hari saya tidak seperti dulu lagi. Badan sering lemas, meskipun tidak sedang beraktifitas berat. Sering kencing dan pusing juga menjadi teman setia saya sehari-hari.

Tetapi saya tidak ingin menyerah begitu saja, obat pertama yang diberikan dokter saya jadikan motivasi untuk sembuh. Tiga kali sehari obat dari dokter saya konsumsi secara rutin demi kesembuhan.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Namun saya tidak merasakan efek yang terlalu signifikan selama mengonsumsi resep yang diberikan oleh dokter. Padahal, kebiasaan buruk yang menjadi penyebab diabetes pun sudah saya tinggalkan.

Kemudian saya coba periksa dan konsultasikan lagi ke dokter, tentang kondisi saya yang tidak kunjung membaik. Sepulangnya, saya diberikan lagi satu jenis obat yang menurut beliau pasti mampu menurunkan kadar gula saya.

Memang benar kata dokter, kadar gula saya telah turun dari 400 mg/dL lebih menjadi 380 mg/dL.

Kadar gula saya tetap tinggi, obat yang selama ini saya konsumsi seperti tidak membawa angin segar bagi kesehatan. Badan pun tetap terasa berat dan tidak bertenaga. Rasa selalu ingin kencing pun masih belum teratasi.

Ingin menyerah saja rasanya…

Tetapi, sepertinya tuhan masih sayang kepada saya. Seorang teman lama di kota menyarankan minuman kesehatan setelah saya berkeluh dan berkisah tentang diabetes yang selama ini saya derita.

Hasil Uji Lab SEBELUM dan SESUDAH Konsumsi SOPAlpha

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

“Kamu harus coba SOPALPHA”, katanya. “Minuman ini bagus dan juga cocok dengan masalah diabetes kamu”.

Berkali-kali saya tanyakan tentang minuman apa yang dia maksud, untuk meyakinkan diri sendiri bahwa memang minuman ini lah jalan kesembuhan saya.

Betul saja, setelah akhirnya memutuskan untuk mencoba SOPALPHA, semuanya berubah drastis. Badan saya menjadi lebih enteng dan bertenaga, rasa ingin kencing pun berkurang, pusing pun hanya sesekali saya rasakan.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Merasa aneh dengan kondisi tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk memeriksakan diri ke puskesmas. Hasilnya pun sungguh diluar dugaan saya, kadar gula saya turun hingga kisaran 244 mg/dL. Padahal saya baru mengonsumsi selama tiga hari, sebanyak 2 sachet setiap harinya.

Akhirnya, secara rutin saya terus mengonsumsi SOPALPHA dengan dosis yang sama, yaitu sebanyak 2 sachet per hari. Hasilnya pun seperti yang saya harapkan, diabetes saya turun drastis menjadi 130 mg/dL.

Bahkan badan saya pun menjadi jauh lebih enteng dari sebelumnya, rasa semangat untuk menjalani hari pun ada lagi. Kencing-kencing juga sudah hilang.

Bangun pagi pun menjadi hal yang menyenangkan lagi, karena terasa lebih segar dan siap untuk beraktifitas. Terimakasih, SOPALPHA karena sudah menjadi jalan kesembuhan saya.

Nah untuk semua sodara dan teman-teman saya yang menderita diabetes, saya saranka untuk minum SOPALPHA, karena saya sudah merasakan khasiatnya. Badan menjadi lebih segar, bertenaga, dan diabetes pun hilang.

Dari Kisah Pak Agus, Apakah Anda Termasuk Salah Satunya? Anda Ingin Kembali Hidup Sehat? Jika Ya, Silahkan Beli SOP Alpha Via Pusat

Atau Ingin Membeli SOP Alpha Melalui Agen Resmi Terdekat Di Kotamu? Klik Link Dibawah ini!

TESTIMONI SOPALPHA

Berikut adalah testimoni dari Ibu Tjandra Saril (bu Santi). Penderita sakit Jantung, sudah pasang ring jantung tahun 2018, dan minum obat 14 macam:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kesaksian Ibu Ita Sunarsih Penderita Diabetes dan Trigliserida.

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kesaksian Ibu Isah binti Kardani penderita penyakit Hipertensi, Kolesterol, dan Radang Sendi:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kesaksian Ibu Susanti penderita penyakit Hipertensi dan Kolesterol:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Gisella
Aulia Sarah
Sharena Delon
Neil
Its Merry
Amanda Elissa
Sandra Dewi
Audi Marissa
Park Nam
Angela July
Angeline
Agnes Cassandra
Shandy Aulia
Clairine Clay
Puspa Dewi
Claudia Novira
Abibayu
Lawrencia Anzela

TESTIMONI

“Aku orangnya mudah lelah, apalagi kegiatan di kantor itu banyak banget. Bahkan untuk ke meja kerja aku harus menggunakan tangga setiap harinya. Lalu aku coba minum SOP ALPHA atas saran temen kerjaku. Eh bener aja, yang biasanya jantungku selalu berdebar saat naik turun tangga, setelah minum SOP ngerasa jadi lebih teratur nafasnya. Aku juga udah gak ngerasa kelelahan lagi ketika beraktifitas tinggi selama di kantor.”

– Cilla (24), Wanita

“Minuman ini nyegerin banget, gue sampe ketagihan mau minum terus. Tapi ketika diseduh, serbuknya agak susah larut. Bahkan yang biasanya gue selalu kekurangan tidur karena kerjaan kantor, selama minum ini gue jadi lebih seger dan ngerasa pikiran jauh lebih fresh. Gue jadi semangat terus untuk selesain semua kerjaan kantor,
mantap banget.”

– Felix (23), Pria

“Saya diberikan SOP ALPHA oleh anak saya, sebanyak 6 bungkus. Meskipun hanya mengonsumsi selama 3 hari, tetapi manfaat yang saya rasakan sangat baik.  Sebelumnya menstruasi saya tidak lancar, setelah saya minum SOP ALPHA, anehnya saya langsung menstruasi.”

– Henny (47), Wanita

“Selama 7 hari mengonsumsi SOP ALPHA, aku merasakan perbedaan dalam keseharian aku sendiri. Pada hari pertama sampai ketiga, kualitas tidur aku meningkat. Yang biasanya aku suka kebangun malem-malem, setelah mengonsumsi SOP ALPHA udah gak pernah kebangun lagi. Tidurku jadi lebih tenang dan nyaman. Hari selanjutnya hingga hari ke-7 aku ngerasa tubuh jadi fit dan lebih bersemangat saat aktifikas siang hari di kantor.”

– Sherly (24), Wanita

%d bloggers like this: