Akibat Mengabaikan Hipertensi, Ibu Ety : “Pah, Dada Saya Sesak, Pah. Jantung Saya Juga Bengkak dan Penuh Cairan, Pah”

Ibu Ety – 53 Tahun (Pengidap Penyakit Diabetes, Hipertensi, Asam urat & Kolesterol)
8 september 2021

WhatsApp Image 2021-06-25 at 13.40.53

“Pah, dada saya sesak banget, Pah” Ternyata jantung saya bengkak dan penuh cairan! Bawa saya ke rumah sakit, Pah.

Perkenalkan nama saya Ibu Eti, usia saya 53 tahun. Saya adalah penderita hipertensi yang diturunkan oleh orang tua. Pada awalnya saya selalu mengabaikan dan tidak peduli dengan kondisi tersebut, sebab saya merasa sehat dan baik-baik saja.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Hingga pada akhirnya beberapa tahun silam mata sebelah kiri saya menunjukan gangguan hingga penglihatan saya menjadi buram. Mulanya saya melihat sesuatu menjadi lebih kecil dari biasanya, untuk membaca saja saya sampai harus memicingkan mata agar terlihat. Sehari kemudiannya seluruh benda dan apapun yang terpampang di depan saya terlihat semakin kecil dibanding hari sebelumnya.

Saat itu, saya berpikiran bahwa kondisi ini dikarenakan mata yang sudah tidak sehat lagi dan memutuskan untuk pergi ke dokter mata. Namun setelah melakukan pemeriksaan dokter, ternyata keadaan mata saya dinyatakan sehat-sehat saja dan tidak ada gangguan.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Setelah tidak ditemukan masalah di mata, akhirnya dokter memeriksakan tekanan darah saya. Hasilnya ternyata benar, kalau tekanan darah lah yang membuat mata saya buram. Karena hal tersebut juga dokter memutuskan untuk tidak memberikan kacamata ke saya. “Wah ini mah bu, bukan karena mata ibu, Jadi gak bisa saya kasih kacamata dulu. Turunin dulu tensinya” seperti itulah kira-kira yang dikatakan dokter kepada saya.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

“Saya kaget juga, ternyata tensi saya tinggi banget di 210/110 mmHg”

Selepas pemeriksaan, dokter memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah saya. Ketika itu saya berpikiran bahwa proses penyembuhan ini akan berjalan lama dan membosankan. Bahkan untuk memastikan bahwa prosesnya tidak seperti yang saya bayangkan, berkali-kali saya selalu bertanya untuk memastikan kalau penyakit yang saya derita tidak terlalu parah.

Seminggu setelah mengonsumsi obat yang diberikan dokter, keadaan mata saya berangsur membaik. Penglihatan pun sudah mulai jelas dan tidak buram. Dari situ saya mengambil kesimpulan kalau gejala yang timbul memang dikarenakan oleh hipertensi yang diturunkan oleh orang tua saya.

“Malang tak dapat ditolak, mujur tak boleh diraih”

Ketika kondisi kesehatan saya sedang tidak baik-baik saja, ternyata hal memilukan lainnya juga datang bersamaan, yaitu kondisi ekonomi keluarga yang saat itu ikutan terpuruk. Hal inilah yang kemudian membuat kesehatan saya kembali drop

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Pasalnya akibat kondisi tersebut membuat saya jadi tidak teratur mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Selain itu, saya pun jadi berpikiran bahwa tidak apa-apa hipertensi, mungkin karena faktor keturunan sehingga saya harus menerima kondisinya dan berharap tidak terjadi hal yang lebih parah kedepannya.

Namun lama kelamaan, tepatnya tahun 2018 gejala hipertensi kembali saya rasakan. Kali ini bukan kesehatan mata yang terganggu, melainkan kondisi pernapasan saya yang berat disertai dada yang sesak. Saya ingat betul, kondisi tersebut saya rasakan selama 2 minggu lamanya dan selalu timbul setiap harinya.

Hasil Tes Sebelum Minum Sopalpha

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Hasil Tes Setelah Minum Sopalpha

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

“Pah, dada saya sesak banget, Pah”

Ayo kita ke dokter mah, jawab suami saya. Tapi karena ketakutan saya untuk dirawat akhirnya saya menolak ajakannya dan hanya mengistirahatkan diri dan berharap sesaknya hilang sendirinya.

Bukan membaik, justru tambah parah. Sebab 4 hari setelahnya sesak yang saya rasakan malah semakin menjadi-jadi, terutama saat malam hari. Pokoknya kalau sudah malam itu saya selalu gelisah sampai tidak bisa tidur.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Puncaknya terjadi pada malam hari pukul 2 dini hari, saat itu saya mebangunkan kedua anak saya agar diantarkan ke dokter karena sesak yang rasakan tidak dapat tertahankan lagi hingga membuat saya kesulitan bernapas. Sesampainya di rumah sakit, ternyata saya didiagnosis ada pembengkakkan jantung dan jantung saya penuh cairan. Saat itu juga dokter langsung mengambil tindakan dengan memasangkan oksigen serta mencoba mengeluarkan cairan di jantung melalui air kencing serta harus melakukan perawatan selama 3 hari.

Sejak saat itu hingga saat ini akhirnya saya secara rutin mengonsumsi obat untuk menstabilkan tekanan darah. Namun, pada tahun 2020 saya dirujuk untuk pindah rumah sakit. Di rumah sakit yang baru ini kemudian dokter melakukan diagnosis ulang terhadap penyakit saya. Alhamdulillahnya pembengkakkan dan cairan di jantung saya sudah tidak ada.

Tetapi di rumah sakit yang baru ini ternyata terdiagnosis penyakit lain di dalam tubuh saya seperti kolesterol, asam urat, serta diabetes. Gula darah saya saat itu mencapai 198, “Bu kadar gula darahnya 198, sudah parah bu. Ibu harus waspada dari sekarang” kata dokter yang memeriksa saya saat itu.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

“Aduh, dok kok penyakit saya tambah banyak sih”

Setelah pemeriksaan saya diberikan obat untuk menurunkan kadar gula, namun karena saya terlalu stres, di minggu kedua gula darah saya justru naik menjadi 200 yang sebelumnya hanya 198. Akhirnya dokter memberikan jenis obat lain untuk mengatasi diabetes saya yang tidak terkontrol. Namun lagi-lagi, bukannya turun justru gula darah saya kembali naik menjadi 205.

Hal tersebut lah yang akhirnya membuat saya menemukan SOPALPHA guna menurunkan diabetes saya yang sangat tidak terkontrol.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Setelah minum SOPALPHA ini yang saya rasakan…..

Berawal dari Youtube, saya melihat iklan yang isinya testimonial seorang ibu-ibu paruh baya yang berhasil menurunkan kolesterol serta diabetesnya setelah mengonsumsi SOPALPHA. Awalnya saya masih ragu untuk mencoba minuman yang berbahan dasar Salmon Ovary Peptide serta Ekstrak Stem Cell Apple tersebut. Barulah setelah melihat beberapa video lainnya saya mulai tertarik dengan khasiat dan apa yang ditawarkan oleh SOPALPHA.

Meskipun saat itu saya sudah menemukan obat yang cocok dari dokter, tetapi saya tetap yakin untuk mencoba SOPALPHA demi kesembuhan saya. Dan ternyata hasil yang saya dapatkan pun sangat berbeda sekali ketika hanya mengonsumsi obat dokter. Setelah mengonsumsi SOPALPHA saya lebih bertenaga. Dari yang sebelumnya tidak mampu naik turun tangga, sekarang sudah bisa lagi. Bahkan setelah itu saya jadi bisa beres-beres dan bersih-bersih lantai atas rumah saya. Bukan cuma itu saja, sekarang pun saya sudah bisa jalan-jalan jauh dan gendong cucu lagi.

*Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.

Kira-kira seperti itulah pengalaman saya dengan SOPALPHA. Intinya saya sudah merasakan langsung manfaat SOPALPHA di tubuh saya. Sebelumnya saya sangat lemah dan lesu, kini saya lebih bertenaga, gula darah, kolesterol, serta tekanan darah juga menjadi stabil.

Jadi untuk ibu-ibu dan bapak-bapak yang memiliki keluhan atau penyakit yang sama seperti saya, jangan ragu untuk mencoba SOPALPHA sekarang juga, karena saya sudah membuktikannya sendiri di tubuh saya.

Setelah Konsumsi SOPALPHA Berbagai Penyakit Yang Dialami Ibu Ety Sudah Berangsur Membaik, Buktikan Dengan Klik Link Dibawah Ini!

TESTIMONI SOPALPHA

Berikut adalah testimoni dari Ibu Tjandra Saril (bu Santi). Penderita sakit Jantung, sudah pasang ring jantung tahun 2018, dan minum obat 14 macam:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kesaksian Ibu Ita Sunarsih Penderita Diabetes dan Trigliserida.

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kesaksian Pak Agus penderita penyakit Diabetes:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kesaksian Ci Ernawaty penderita penyakit Kolesterol:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Ci Ester Pengidap Penyakit Fatty Liver, Miom, dan Pembengkakan Ginjalmengkonsumsi SOPALPHA:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kesaksian Ibu Isah binti Kardani penderita penyakit Hipertensi, Kolesterol, dan Radang Sendi:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kesaksian Ibu santi Pengidap Penyakit Jantung:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kesaksian Pak Khairul Pengidap Penyakit Hiperkolestrolimia, Asam Urat, dan GERD mengkonsumsi SOPALPHA:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kesaksian Ibu Haryani​ yang pernah Kecelakaan Karena Vertigo Dan Penyakit Jantung, lalu setelah konsumsi SOPALPHA:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Pak Deta merasakan gejala kolestrol hilang setelah minum SOPALPHA:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Pak Wisnu makan banyak daging bebek tapi kolestrol tidak kambuh berkat SOPALPHA:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Pak Thomas sudah bisa berjalan berkat minum SOPALPHA 4 box:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Hipertensi dan Stroke di alami oleh Pak Mikson, sudah bisa membawa motor berkat minum SOPALPHA 1 box:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Diabetes yang di alami oleh Pak Hadi, berangsur membaik berkat minum SOPALPHA:

*disclaimer: hasil yang didapatkan setiap orang bisa berbeda-beda.

Gisella
Aulia Sarah
Sharena Delon
Neil
Its Merry
Amanda Elissa
Sandra Dewi
Audi Marissa
Park Nam
Angela July
Angeline
Agnes Cassandra
Shandy Aulia
Clairine Clay
Puspa Dewi
Claudia Novira
Abibayu
Lawrencia Anzela

TESTIMONI

“Aku orangnya mudah lelah, apalagi kegiatan di kantor itu banyak banget. Bahkan untuk ke meja kerja aku harus menggunakan tangga setiap harinya. Lalu aku coba minum SOP ALPHA atas saran temen kerjaku. Eh bener aja, yang biasanya jantungku selalu berdebar saat naik turun tangga, setelah minum SOP ngerasa jadi lebih teratur nafasnya. Aku juga udah gak ngerasa kelelahan lagi ketika beraktifitas tinggi selama di kantor.”

– Cilla (24), Wanita

“Minuman ini nyegerin banget, gue sampe ketagihan mau minum terus. Tapi ketika diseduh, serbuknya agak susah larut. Bahkan yang biasanya gue selalu kekurangan tidur karena kerjaan kantor, selama minum ini gue jadi lebih seger dan ngerasa pikiran jauh lebih fresh. Gue jadi semangat terus untuk selesain semua kerjaan kantor,
mantap banget.”

– Felix (23), Pria

“Saya diberikan SOP ALPHA oleh anak saya, sebanyak 6 bungkus. Meskipun hanya mengonsumsi selama 3 hari, tetapi manfaat yang saya rasakan sangat baik.  Sebelumnya menstruasi saya tidak lancar, setelah saya minum SOP ALPHA, anehnya saya langsung menstruasi.”

– Henny (47), Wanita

“Selama 7 hari mengonsumsi SOP ALPHA, aku merasakan perbedaan dalam keseharian aku sendiri. Pada hari pertama sampai ketiga, kualitas tidur aku meningkat. Yang biasanya aku suka kebangun malem-malem, setelah mengonsumsi SOP ALPHA udah gak pernah kebangun lagi. Tidurku jadi lebih tenang dan nyaman. Hari selanjutnya hingga hari ke-7 aku ngerasa tubuh jadi fit dan lebih bersemangat saat aktifikas siang hari di kantor.”

– Sherly (24), Wanita

%d bloggers like this: